Search

Sabtu, 26 Juni 2010

ST12 MELEPAS SEKAT BERMUSIK

Album keempat ST12 bertajuk “Pangeran Cinta” menampilkan citarasa musik yang beragam. Dengan cerdas ST12 berupaya menggagas musik hibrida yaitu membaurkan berbagai karakter musik tanpa kesan memaksa. Ini tentu bukanlah pekerjaan yang gampang. ”Pada prinsipnya kami memang menyukai musik apa pun. Bagi kami musik itu tak perlu dikotak-kotakkan lagi. Musik diciptakan dan bisa dinikmati siapa saja” ungkap Charly serius.

Jika menyimak ke 12 lagu yang termaktub di album ini, maka kita pun mahfum betapa ST12 berikhtiar untuk memuaskan kuping banyak pendengar. Charly beserta Pepep dan Pepeng menunjukkan keseriusan yang prima di album ini. Simaklah single “Aku Padamu” menyusupkan growling teknik vokal menggeram dengan suara rendah dan parau yang lekat dengan style grup bergugus metal pada bagian introduksi lagu. Masuknya unsur growl yang dilakukan oleh Man dari grup metal Jasad rasanya tak berlebihan dan kontekstual, karena growl ini bagai isyarat nurani lelaki yang mempunyai hasrat cinta terdalam untuk sang kekasih. Lagu ini pun didukung harmoni choir ala Queen yang disuarakan Charly’s Angels, kelompok vokal yang dibentuk dari sebuah reality show, “Charly Mencari Angels” di salah satu televisi swasta Indonesia. Terdiri atas Citra dari Bandung, Ayu dari Yogyakarta, dan There dari Surabaya. Lagu ini pun bergulir dengan nafas rock hingga menyeruak ke atmosfer qasidah. Sebuah eklektika pop yang cair dan senyawa.

Kualitas vokal Charly pun menunjukan pergeseran yang patut dicatat terutama kelenturan yang harus disesuaikan dengan tematik lagu. Kadang ia bersenandung dengan nada rendah yang muram. Bahkan menggeram seperti tengah ingin melepaskan kungkungan yang mencengkeram.

Dalam “Dunia Pasti Berputar” vokalnya menukik dalam notasi rendah. Liriknya pun dalam bermuatan petuah :

Dunia pasti berputar / Kita harus siapa hadapi semua / Ikhlaskan segalanya / Jalani semua yang ada /

Tampaknya ST12 tak mau hanya berkutat pada lagu-lagu bernafas asmara belaka. Mereka membuktikan terampil menata tema lirik kontemplatif hingga bermuatan religius seperti pada lagu “Sayedina” yang bertutur tentang Muhammad Sang Rasul. “Bagi saya lewat musik, saya bisa bertutur tentang apa saja. Bisa cinta, bisa kehidupan sosial hingga nuansa religius” jelas Charly, vokalis sekaligus pencipta semua lagu ST12.

Keragaman gaya musik ST12 memang menarik untuk disimak. Dalam lagu “Terlalu”, ST12 berupaya mengangkat ragam musik Melayu dengan latar aransemen string yang indah. Pada “Setiaku”, range vokal Charly yang luas menjadikannya mampu menyeruakkan alunan vocal berkonotasi rock. Lagu tersebut diciptakan khusus untuk ST Setia, sebutan untuk fans ST12.

Pada lagu “Masa Kecil”, ST12 mencuri perhatian dengan notasi ala musik klasik yang terwakili pada bunyi-bunyian piano pada introduksi serta harmoni choir memadukan timbre vokal yang kontras namun tegas.L iriknya memang berceloteh tentang kerinduan terhadap masa kecil.

Eksperimen yang dilakukan Charly, Pepep dan Pepeng tertumpah lagi pada lagu “Lady Sky” yang membaurkan beberapa kecendrungan gaya musik mulai dari ska, rock, Melayu lalu bermuara pada perangai music gipsy pada bagian refrain dengan aksentuasi brass section.

Hibrida semacam ini pun terasa pula pada lagu “Sayedina” yang menyusupkan rhythm etnik Jawa berpadu dengan nuansa Timur Tengah dan refrain yang mengingatkan kita pada tren musik pop era 60-an . Pada lagu “I Love You” menyelusup atmosfer lounge music yang seduktif.

Charly sendiri kemudian bersenandung hanya ditemani denting piano dalam lagu “Sebuah Kenyataan”. Bernuansa muram dan gundah. Pencapaian vokalnya yang lentur dan ekspresif mecuri perhatian siapa saja disini.

Mengenai tema album ST12 kali ini mereka memilih ”Pangeran Cinta”, selain diambil dari salah satu judul lagu yang terdapat didalam album ini, tema tersebut terispirasi dari figur seorang pangeran yang kerap diidolakan dan menjadi panutan bagi rakyatnya. Inspirasi ini diharapkan menjadi sebuah wujud doa bagi perjalanan karir ST12. Didalam cover album juga terdapat foto barisan orang yang saling berpegangan tangan, foto ini sebenarnya memiliki filosofi sendiri berupa ajakan moral dimana kita harus saling menolong dan membantu dengan sesama yang membutuhkan.

Gimmick spesial lainnya, ST12 meyisipkan merchandise berupa emblem eksklusif “Pangeran Cinta” pada 50.000 edisi pertama yang bertanda khusus. ”Emblem ini kami persembahkan untuk para ST Setia yang membeli album original ST12...” ujar ketiganya berbarengan.

Selain itu, single ”Aku Padamu” juga dapat di download dengan cara scan barcode yang terdapat di beberapa materi promo. Caranya download aplikasi Scanlife dari handphone Anda, dengan membuka www.2db.mobi . Buka aplikasi Scanlife kemudian pilih ”scan”. Posisikan layar handphone tepat di tengah lalu foto. Tunggu hingga Anda mendengar suara ”chime” dan ikuti petunjuk selanjutnya.

Album ini termasuk cepat dalam penggarapannya. ”Materi lagu yang saya tulis di album ini sebagian besar saya tulis pada saat ST12 tengah melakukan tur konser…”, imbuh Charly. Tampaknya ST12 melalui album ini ingin membuktikan kemampuan musikalitas mereka yang kerap dipandang sebelah mata. Dan ST12 berhasil membuktikannya melalui 12 lagu yang berada di album “Pangeran Cinta”. Mari kita simak.

Read more...

Sabtu, 12 Desember 2009

Mengungkap Tabir Perang Dunia I dan II

Pada awal abad ke-20, hubungan yang didasarkan pada kepentingan telah membagi Eropa menjadi dua kutub yang berlawanan. Inggris, Prancis, dan Rusia berada di satu pihak, dan Jerman beserta Kekaisaran Austria-Hungaria yang diperintah oleh keluarga Hapsburg asal Jerman berada di pihak lainnya.
----------
Menyingkap Tabir Perang DuniaAbad ke-20 adalah babak paling berdarah di sepanjang sejarah dunia. Selama masa ini, untuk pertama kalinya umat manusia diperkenalkan pada gagasan “perang dunia.”Secara keseluruhan, Perang Dunia pertama dan kedua telah menelan korban 65 juta jiwa. Sekitar separuh dari korban ini adalah warga sipil yang tidak ada hubungannya dengan kedua perang ini. Anak-anak, wanita, dan orang tua yang tak berdaya sama-sama dibantai secara kejam. Sehingga, kita mungkin bertanya, bagaimana dunia bisa berada di tengah-tengah penyakit jiwa yang begitu meluas seperti itu?Bagaimana bisa manusia begitu mudahnya mengorbankan bangsanya sendiri maupun bangsa lain? Pemikiran apakah di balik kekejaman ini? Jawaban dari pertanyaan ini akan dijawab dalam tulisan ini.Perang telah ada hampir sejak awal keberadaan umat manusia itu sendiri. Kebutuhan ekonomi dan politik yang saling bersaing telah menggiring manusia untuk mengangkat senjata melawan satu sama lain. Senjata dan tentara telah berkembang berdampingan, sehingga perang telah tumbuh semakin dahsyat dan merusak.


read more >>

Read more...

Selasa, 24 November 2009

Islam Masuk ke Nusantara ketika Rasulullah SAW masih Hidup

Dalam literatur kuno asal Tiongkok tersebut, orang-orang Arab disebut sebagai orang-orang Ta Shih, sedang Amirul Mukminin disebut sebagai Tan mi mo ni’. Disebutkan bahwa duta Tan mi mo ni’, utusan Khalifah, telah hadir di Nusantara pada tahun 651 Masehi atau 31 Hijriah dan menceritakan bahwa mereka telah mendirikan Daulah Islamiyah

Islam masuk ke Nusantara dibawa para pedagang dari Gujarat, India, di abad ke 14 Masehi. Teori masuknya Islam ke Nusantara dari Gujarat ini disebut juga sebagai Teori Gujarat. Demikian menurut buku-buku sejarah yang sampai sekarang masih menjadi buku pegangan bagi para pelajar kita, dari tingkat sekolah dasar hingga lanjutan atas, bahkan di beberapa perguruan tinggi.Namun, tahukah Anda bahwa Teori Gujarat ini berasal dari seorang orientalis asal Belanda yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk menghancurkan Islam?


Read more >>

Read more...

ip address

Pengikut

  © Blogger template PingooIgloo by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP